Minggu, 23 Oktober 2011

PERSAINGAN DUNIA

Persaingan Dunia Telekomunikasi
By: Republika (teknologi), 24 Februari 2011


Persaingan dunia telekomunikasi saat ini semakin ketat. Seluruh operator berusaha mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Berbagai strategi dilakukan demi mendapatkan pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama.

Salah satunya dengan cara menghadirkan iklan yang menarik, baik di media cetak, elektronik dan lainnya. Ketatnya persaingan bisnis ini juga mendorong lahirnya iklan saling sindir antara mereka. Walaupun terbilang bukan cara sehat dalam bersaing, kejadian ini terus berlangsung dan bahkan tahun ini nuansa saling menyindir antar operator dalam iklan semakin vulgar.

Kepala Bagian Umum dan Humas, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, hal itu tidak bisa dibiarkan. Sebab sebetulnya semua telah diatur dalam peraturan Menkominfo. "Dalam salah satu pasalnya ada yang mengatur mengenai etika beriklan, yang mengatur mengenai formula dan kontennya iklan para operator," ujarnya kepada Republika, Senin (21/2).

Dalam peraturan tersebut diatur pula mengenai sanksi yang diberikan kepada operator yang melanggar etika, mulai dari teguran, surat peringatan pertama, kedua, ketiga, hingga pencabutan izin. Saat ini, menurut Gatot, pihaknya sedang memperhatikan iklan operator yang diduga menyindir operator lain tersebut. "Sejauh ini memang ada kecendrungan mengarah kepersaingan tak sehat, namun belum urgen untuk dilakukan pemanggilan terhadap operator terkait," tambahnya.

Persaingan kurang sehat melalui iklan yang saling sindir ini menurut Gatot, harus diberantas karena iklan-iklan ini dinilai tidak mendidik masyarakat. Ia menyarankan sebaiknya para operator, menyediakan iklan yang baik, kreatif tanpa menyindir operator lain. "Persaingan yang sehat saja, bebas mau idenya seperti apa, ide banyak. Jangan sampai main kasar, main cantik kan bisa," tambahnya.

Berdasarkan data Nielsen belanja iklan untuk industri telekomunikasi di tahun 2011 naik 43 persen setelah mengalami penurunan 11 persen di tahun 2009. Belanja telekomunikasi mengalami kenaikan tertinggi pada masa puasa/lebaran. Untuk pengiklan terbesar, Telkomsel merupakan pembelanja terbesar, diikuti Indosat dan XL Axiata.

Head of Corporate Communication XL, Febriati Nadira mengatakan setiap perusahaan operator selular memiliki strategi dan cara komunikasi yang berbeda. "Untuk XL, dalam melakukan komunikasi program, produk ataupun layanan, selalu berusaha mematuhi etika periklanan yang dibuat oleh regulator yaitu BRTI dan Kemenkominfo," ujarnya.

Menurutnya, dalam menghadapi perkembangan industri telekomunikasi di tahun 2011, ada beberapa hal yang akan dilakukan dan dipersiapkan oleh XL. Misalnya memberikan nilai yang lebih ke pelanggan, dimulai dari produk-produk yang menarik dan bernilai lebih, dan juga keseluruhan pengalaman pelanggan.

Pertimbangan pasar, faktor tarif sangat mempengaruhi keputusan masyarakat Indonesia dalam menentukan layanan telekomunikasi yang akan dipilihnya. Tarif yang murah cenderung akan dicari, lebih-lebih juga disertai layanan yang bagus, dan jaringan yang luas.

Hingga awal 2007, tarif telekomunikasi seluler di Indonesia masih relatif mahal dibanding negara-negara lain, bahkan yang termahal di dunia, untuk semua jenis layanan, dan kini kondisi tersebut sudah mengalami perubahan dimana tarif telekomunikasi di Indonesia menjadi salah satu yang termurah didunia.

Untuk kesiapan layanan data, XL juga menyediakan paket khusus layanan broadband yang memang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna smartphone yang haus data. Selain itu paket khusus untuk pengguna smartphone tersebut juga sudah diatur sedemikian rupa untuk memastikan user experience yang lebih nyaman jika user menggunakan kartu XL dibandingkan dengan kartu operator lain di smartphone mereka baik dari sisi kecepatan data maupun benefit lain yang akan diperoleh.

Sementara, GM Corporate Communications Telkomsel, Ricardo Indra, mengatkan Telkomsel selalu berupaya meningkatkan penetrasi penggunaan layanan selular di Indonesia agar masyarakat Indonesia memperoleh kesempatan yang sama untuk menikmati layanan komunikasi yang berkualitas. Oleh karena itu, penambahan pelanggan baru itu penting. Telkomsel terus berupaya menjadi penyedia solusi layanan mobile lifestyle terdepan yang didukung jaringan broadband berkualitas.

Mempertahankan kepercayaan pelanggan yang sudah ada, lanjutnya, karena Telkomsel berkewajiban untuk selalu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai segmennya.
Ricardo menambahkan untuk memelihara hubungan dengan pelanggan setia, Telkomsel secara rutin menggelar berbagai program loyalitas, retensi, dan apresiasi.

Perbandingan antara Pasar tradisional dengan Ecommerce

PASAR TRADISIONAL

Menurut saya, pasar tradisional hanyalah sebuah tempat jual beli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar yang menjual semua kebutuhan masyarakat, yang bersifat tradisional. Mulai dari yang dibutuhkan sehari-hari seperti beras, minyak, sabun, pakaian, kain, sayur-sayuran, telur, daging, ikan, buah, barang elektronik, jasa, dan lain-lain. Serta menjual kue-kue dan barang-barang lain.

Pasar tradisional yang menurut saya itu becek, kotor dan berbau. Namun, pasar tradisional memiliki keunggulan persaingan yang sangat alamiah yang tidak dapat dimiliki langsung oleh ecommerce yaitu dapat mengetahui langsung lokasi penjual, keragaman barang yang lengkap, dapat mengetahui langsung kebutuhan barang yang akan dibeli, harga rendah, serta sistem tawar menawar langsung yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli.


ECOMMERCE

Ecommerce atau biasa disebut perdagangan elektronik menurut saya adalah kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik dan telekomunikasi, yaitu internet. Yang melibatkan transfer dana elektronik seperti pembayaran melalui ATM, pertukaran data elektronik, serta sistem pengumpulan data yang otomatis. Ecommerce sangat tidak cocok jika menjual barang yang perlu dibaui, dipegang, dicicipi, dll.

Adapun kerugian yang paling menonjol bagi penjual dan pembeli adalah pencurian informasi rahasia yang mengakibatkan kerugian bagi penjual, rasa kurang puas terhadap fisik barang serta kurang percaya dengan barang yang dipesan. Selain kerugian pada penjual dan juga pembeli, ecommerce ini mempunyai keunggulan tersendiri yaitu penjual tidak perlu membuka banyak cabang, biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi karena penjual tidak perlu menyediakan toko yang besar dan karyawan yang banyak, pembeli tidak perlu datang untuk mendapatkan barang tetapi cukup memesan barang melalui internet, pembeli dapat menghemat waktu dan biaya alat tranportasi, serta pembeli juga dapat membeli barang yang terdapat di Negara lain.