Senin, 14 November 2011

Menyimpan Data di Tubuh Bakteri

Tahukah kalian kalau ternyata bakteri dapat berfungsi seperti harddisk loh???

Yuppss, fungsi bakteri yakni dapat menyimpan data berupa teks, gambar, dan data digital lainnya. Masaru Tomita dan koleganya dari Universitas Keio, Jepang, menyatakan, diperlukan teknik penerjemah kode untuk dapat menyimpan data ke tubuh bakteri.

Data digital dikodekan dalam bentuk kode-kode DNA buatan, kemudian disisipkan ke dalam genom bakteri. Teknik ini berhasil menyimpan kalimat "E=MC21905" ke tubuh bacillus subtilis, sejenis bakteri yang umum ditemui di tanah.

Pada tahap pengembangan awal, teknik tersebut dapat dipakai untuk menyimpan informasi medis agar tidak mudah dipalsukan. Tapi pada pengembangan selanjutnya, teknik penyimpanan tersebut mungkin benar-benar dapat dipakai untuk mengamankan data dengan back up otomatis, sebab bakteri tersebut juga menghasilkan salinan data setiap kali melakukan replikasi. salinan data juga disisipkannya ke bagian lain deret genomnya selama beraktivitas.


Sumber: ANNIDA (kiriman: Ivon Sagita, Indramayu)

Meraih Tiga Cinta

Siapa yang melakukan tiga hal berikut, maka akan mendapatkan kecintaan yang diharapkan:

1. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari kemewahan dunia, maka Allah akan mencintainya.
2. Barangsiapa menjauhkan dirinya dari perbuatan-perbuatan dosa, maka para malaikat akan mencintainya.
3. Barangsiapa yang tidak mencari atau mengejar keuntungan dari orang-orang Islam, maka orang-orang Islam akam mencintainya.

(HR. Utsman bin Affan radhiyallahu anhu)

Minggu, 13 November 2011

PERBANDINGAN ANTARA SYSTEM LIFE CYCLE DENGAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

Perbandingan Pengertian System Life Cycle dengan System Development Life Cycle.

Pengertian System Life Cycle adalah

- Tahapan untuk menciptakan sebuah sistem komputer baru.
- Proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem.
- Sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis.
- Suatu sistem yang sudah dikembangkan menghadapi suatu masalah, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinnya.

Sedangkan Pengertian System Development Life Cycle adalah

- Pengembangan sistem informasi yang berbasis computer.
- Tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi.
- Keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah.
- Proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
- Metode yang menjamin Sistem Informasi yang dikembangkan memenuhi persyaratan dan kebutuhan dari sebuah organisasi atau perusahaan.

Untuk pembahasan sedikit mengenai perbandingan antara System Life Cycle dengan System Development Life Cycle adalah, sebagai berikut.

System Life Cycle (SLC)

SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design. Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.

System Life Cycle terdiri dari lima tahap yaitu :



1. Tahap Perencanaan
Tahap ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Tahap Analisis
Tahapan ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Tahap ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk control.
3. Tahap Desain
Tahap Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
4. Tahap Pelaksanaan / Implementasi
Tahap ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
5. Tahap Pemakaian / Penggunaan
Selama tahap penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Dari kelima tahap di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan tahap yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.

Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini, meletakkan tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah. Ada tiga tingkatan besar (hirarki) dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu :

Tanggung Jawab Eksekutif Ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya. Ketika lingkup sistem menyempit dan folusnya lebih operasional kemungkinan besar kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah, seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi, dan CIO.

Komite Pengarah SIM (steering committee MIS – SC MIS) Banyak perusahaan membuat suatu komite khusus, di bawah tingkat komite eksekutif, yang bertanggung jawab atas pengawasan seluruh proyek sistem. Jika tujuan komiter tersebut adalah memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan, dalam rangka penggunaan sumber daya komputer perusahaan maka komite tersebut dinamakan Komite Pengarah SIM. Komite Pengarah SIM melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu :
1. menetapkan kebijakan
2. menjadipengendalikeuangan
3. menyelasaikan pertentangan

Keuntungan yang dicapai :

- semakin besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung pemakai di seluruh perusahaan.
- Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan dan pengendalian yang baik.

Kepemimpinan Proyek Komite pengarah SIM yang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung jawabnya ada pada Tim Proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Kegiatan tim tersebut diarahkan oleh seorang Pemimpin Proyek yang memberikan pengarahan selama proyek berlangsung. Tidak seperti komite pengarah SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya dibubarkan ketika penerapan sistem telah selesai.

Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni:

1. siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle),
2. siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping),
3. siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (System Development Life Cycle) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam penyelesaiannya membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai sistem tersebut diterapkan. jika suatu sistem yang sudah dikembangkan menghadapi suatu masalah, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinnya. Hal inilah yang dinamakan siklus hidup sistem(System life cycle).

Pada System life cycle, tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :



1. Perencanaan sistem (system planning)
2. Analisis sistem (system analysis)
3. Desain sistem (system design)
4. Seleksi sistem (system selection)
5. Implementasi sistem (system implementation)
6. Perawatan sistem (system maintnance)

Fungsi dari System Development Life Cycle adalah sebagai metode yang menjamin Sistem Informasi yang dikembangkan memenuhi persyaratan dan kebutuhan dari sebuah organisasi atau perusahaan. Metodologi ini menciptakan proses dan pedoman mengelola perencanaan, analisis sistem, desain, implementasi, dan pemeliharaan dari Sistem Informasi dalam perusahaan.

Tujuan utama dari System Development Life Cycle adalah

- Memenuhi atau melebihi harapan pelanggan,
- Bekerja secara efisien dan efektif dengan struktur teknologi informasi saat ini dan direncanakan,
- System Development Life Cycle memberikan pendekatan terstruktur keseluruhan Sistem Informasi pengembangan sistem, pemeliharaan dan operasi.

System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.

SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan.

Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah

1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek system
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat


Sumber:
- http://wikipedia.com/
- http://Blogspot.com/